Mendidik anak dengan cara yang salah bisa berbahaya untuk masa depannya - Clobas Indonesia

Mendidik anak dengan cara yang salah bisa berbahaya untuk masa depannya

Psikologi Anak

Mendidik anak dengan cara yang salah menjadi sebuah permasalahan yang serius bagi orang tua. Semua orang tua pasti menyadari bahwa mendidik anak adalah tanggung jawab  yang sangat besar, tetapi tidak sedikit orang tua yang masih lalai dan menganggap remeh masalah ini. Padahal semua orang tua pasti menginginkan hal yang terbaik bagi anaknya terutama dalam hal pendidikan.

Tumbuh kembang seorang anak tidak hanya dilihat dalam satu sisi saja, tetapi kita juga perlu melihat beberapa aspek tertentu seperti perkembangan otak anak, perkembangan secara fisik, perkembangan jiwa anak dan perkembangan yang lainnya. Karena setiap sikap dan perilaku yang kita berikan kepada anak akan memengaruhi sisi psikologis seorang anak. Dalam mendidik anak orang tua perlu merencanakan dengan sangat matang.

Namun fakta dilapangan orang tua sering melakukan beberapa kesalahan yang tentunya akan berdampak kurang baik bagi pertumbuhan sang anak.

BEBERAPA KESALAHAN YANG DILAKUKAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

1.KURANGNYA CONTROL DAN PENGAWASAN

Jangkauan seorang anak dalam bergaul sangatlah luas, tidak hanya lingkup keluarga saja. Permasalahannya diluar sana banyak sekali tempat dengan lingkungan yang kurang baik. Hal ini menjadi masalah yang sangat serius bagi kita sebagai orang tua dalam mendidik anak. Dengan control dan pengarahan yang tepat akan melindungi anak dari pengaruh lingkungan yang kurang baik.

2.TIDAK MENJADI PENDENGAR YANG BAIK

Anak-anak juga sama seperti kita memiliki akal pikiran dan perasaan. Ada beberapa kondisi dimana membuat anak berpikir dan merasakan sesuatu, hal itu terkadang menimbulkan sebuah pernyataan dan pertanyaan. Sangat disayangkan apabila orang tua tidak bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak bahkan. Tidak sedikit orang tua yang tidak memperdulikan apa yang diucapkan oleh anaknya, sehingga kedepannya anak lebih memilih diam dan memilih menyimpan apapun yang dia ketahui.

3.MEMVONIS ANAK APABILA BERBUAT SALAH

Membuat kesalahan adalah hal yang wajar dilakukan oleh anak. Rasa keingintahuan yang besar membuat anak lebih aktif mencari tahu hal-hal yang menurut dia baru. Tak jarang tindakan sang anak malah menimbulkan kesalahan yang merugikan. Kebiasaan orang tua ketika melihat anaknya berbuat salah adalah memaharinya dengan menuduh yang tidak-tidak. Padahal yang anak butuhkan adalah pengarahan dan pengertian agar anak dapat belajar dari kesalahan yang dia buat.

4.BERLEBIHAN

Orang tua selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya, hal ini terkadang memunculkan sifat berlebihan terhadap anak dan membuat anak merasa terbatasi. Sikap yang seperti ini malah akan membatasi tumbuh kembang terhadap anak.

5.BERTENGKAR DI HADAPAN ANAK

Anak yang masih dalam masa berkembang memiliki daya rekam yang sangat baik, bahkan anak juga sering menirukan tindakan yang sudah dia lihat. Akan sangat berbahaya apabila anak melihat kedua orang tuanya yang sedang bertengkar, terlebih sampai menggunakan kekerasan. Alangkah lebih baik apabila ada konflik dalam rumah tangga tidak diperlihatkan kepada anak. Karena anak belum dapat menganalisa keadaan, mereka cenderung merekam apa yang dia lihat dan menirukan tindakan tersebut apabila mengalami kondisi yang sama.

6.SEGALANYA DIUKUR DENGAN MATERI

Kondisi ini sering terjadi di kalangan ekonomi menengah keatas yang cenderung memanjakan anaknya dengan materi yang mereka punya. Bahkan banyak anaknya yang dititipkan ke pengasuh daripada mereka rawat sendiri. Sejatinya antara anak dan orang tua memiliki sebuah hubungan batin dan perhatian dari orang tua itu termasuk kebutuhan sang anak.

Kemampuan dalam mendidik anak tidak secara tiba-tiba muncul begitu saja. Memiliki pengetahuan yang luas tentang pendidikan anak, akan menjadikan orang tua agar lebih siap dalam memberikan respon terhadap tindakan yang dilakukan oleh anak. Anak-anak akan dapat tumbuh dengan pribadi yang positif apabila di rawat oleh orang tua yang peka terhadap kebutuhan psikologi anak.

Leave a Comment